Penyusunan Peta Sistem Sanitasi (PSS) mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Menentukan daerah dengan tipikal
kepadatannya yang kurang lebih homogen. Untuk sektor tertentu, tahap pelayanannya
mirip antara kondisi saat ini dengan kondisi yang akan datang. Dalam konteks
ini, maka yang masuk dalam sektor sanitasi adalah pengelolaan air limbah
domestik dan limbah padat. Apabila system drainase tersier masih digunakan
untuk mengalirkan dan membuang air limbah domestik (termasuk tinja), maka
sistem ini dianggap sebagai sub-sistem untuk pengelolaan limbah cair. Dengan
demikian, PSS untuk drainase tersier harus direncanakan terpisah.
2. Mengidentifikasi berbagai produk yang
timbul dari ketiga subsektor sanitasi seperti:
a. Air limbah, di antaranya terdiri dari
tinja, urine, air pembersih, material pembersih, air bekas cucian dan
dapur, dan lain
sebagainya
b. Sampah, terdiri dari sampah rumah tangga
(sampah dapur, plastik, kaca, kertas, dan lain-lain); sampah medis, sampah
industri, dan lain sebagainya
c. Drainase tersier, selain mengalirkan dan
menampung limpasan, juga melakukan hal yang sama untuk air limbah rumah tangga
(umumnya berupa grey water) dan air limbah lainnya
3. Menganalisis luaran (output) dari setiap
kelompok fungsional, karena produk yang dihasilkan menjadi masukan bagi kelompok
fungsional berikutnya
4. Menentukan opsi teknologi dari
masing-masing kelompok fungsional
5. Menyusun PSS awal dan mencoba
mengombinasikan pilihan masing-masing teknologi secara interaktif. Bisa menggunakan
sebagian ataupun keseluruhan kelompok fungsional, sehingga diperoleh desain
yang layak secara teknis, lingkungan, sosial, serta layak secara ekonomi untuk
sistem sanitasinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar