Selasa, 02 Oktober 2012

Kota Tarakan Menerima Penghargaan Pada Konferensi Sanitasi & Air Minum Nasional 2011


JAKARTA-Kota Tarakan termasuk salah satu kota yang diakui oleh pemerintah pusat dalam melaksanakan pembangunan kota yang sehat dan berkelanjutan. Bahkan kemarin sore, atas keberhasilan tersebut kota Tarakan mendapatkan penghargaan Inisiatif Terbaik Bidang Kelembagaan dan Regulasi Kesehatan Lingkungan (Kesling).
Dijelaskan Hersonsyah, Kasubid Sumber Daya Alam Bappeda Tarakan, penghargaan yang diterima kota Tarakan ini lantaran SKPD-SKPD di jajaran pemerintah kota mampu meningkatkan akses AMPL (air minum dan penyehatan lingkungan) sesuai dengan kebijakan nasional dalam melaksanakan pembangunan AMPL.
“Ada delapan poin yang mendongkrak kota Tarakan unggul dari kabupaten kota lainnya di Indonesia,” kata Hersonsyah.
Pertama adalah perencanaan. Dalam RPJMD (rencana pembangunan jangka menengah daerah) terkait pembanguan AMPL tercantum dalam tujuh sasaran, enam kebijakan, 17 program yang sedang diformulasikan melalui strategi sanitasi kota sampai tahun 2014 dimana dalam operasionalnya dituangkan dalam renstra Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota, Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) serta Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) dengan target terukur. Sementara itu, juga terdapat 32 Badan Keswadayaan Masyarakat terlibat dalam menjaring aspirasi masyarakat.
Poin kedua adalah kelembagaan. “Ada enam SKPD terkait AMPL berkoordinasi dalam pokja AMPL/PPSP (Program Percepatan Sanitasi Pemukiman) yang didukung oleh media, 32 BKM yang kemudian membentuk Forum Kota Tarakan, media massa dan Universitas Borneo terlibat dalam Pokja APML dan memberi masukan sesuai dengan hasil kajian.
Poin ketiga adalah Regulasi. “Ini yang membuat Tarakan menjadi lebih unggul dari kabupaten kota lainnya. Yaitu lahirnya peraturan daerah terkait APML yaitu Perda 03 tahun 2011 tentang Kesehatan Lingkungan dan Perda 13 tahun 2002 tentang Ketertiban, Kebersihan, dan Keindahan Kota Tarakan,” kata Hersonsyah.
Bahkan saat ini pemerintah kota sedang menyusun raperda Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta mempunyai contoh SK kelurahan di Karang Rejo, tentang pengelolaan Sampah.
Poin keempat adalah pembiayaan. Sesuai dengan renstra AMPL yang diawali tahun 2009, terdapat alokasi APBD untuk AMPL sebesar 1,5 persen pada tahun 2011 telah mencapai 4 persen. Disamping itu dilakukan juga sinergi dengan CSR dari Telkom dan Medco untuk air dan persampahan serta penghijauan. Tarakan juga mendapatkan hibah dari PMI Jepang untuk program air minum berbasis masyarakat.
Poin kelima advokasi. “Telah dilakukan dialog dengan para pengambil keputusan di eksekutif dan legislative dalam rapat pembahasan anggaran, melakukan pendekatan kepada masyarakat melalu BKM dan forum kota Tarakan dengan melibatkan media massa dan media promosi lainnya,” jelas Herson.
Poin keenam adalah implementasi. Pemerintah kota telah membangun embung. Dua unit sudah dioperasionalkan, satu unit sedang DED dan diharapkan selesai 2014 untuk sumber air baku PDAM sehingga mampu melayani 13 ribu SR dengan pendapatan sekitar Rp.1 miliar setiap bulan. “Sementara itu KSM Lestari di Karang Rejo telah mengelola sampah untuk 1.000 KK dengan memungut iuran dan mengolah sampah menjadi kompos, pupuk cair. Sedangkan BPLH dan Disbudparpora telah membuat hutan mangrove seluas 20 HA untuk Green Belt Tarakan,” ungkapnya.
Poin ketujuh adalah cakupan AMPL. Jika di tahun 2009 cakupannya hanya 48 persen untuk air minum dan 40 persen untuk sanitasi maka pada tahun 2011 cakupannya adalah 64 persen untuk air minum dan 73 persen untuk sanitasi. “Dengan meningkatnya cakupan tersebut berhasil menurunkan angka kesakitan diare, malaria dan demam berdarah dalam 3 tahun terakhir,” ujar Herson.
Dan poin kedelapan adalah monitoring dan evaluasi. Ini ditunjukkan dengan dilakukan berbasiskan e-government dengan SIM-PKP versi 2.0 karena menuju e-office yang diharapkan paperless dan memanfaatkan situs resmi pemkot. Dan hasilnya mampu mendukung pembuatan status Lingkungan Hidup Daerah dan berhasil mendapatkan Anugerah Terbaik 2011 untuk kota sedang dari Kantor Kementerian Lingkungan Hidup.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar