Jumat, 13 Juli 2012

DRAINASE

Pengembangan jaringan drainase di Kota Tarakan sampai saat ini masih difokuskan pada kawasan perkotaan atau kawasan permukiman dengan kepadatan tinggi. Jaringan drainase yang ada terutama untuk sistem tersier, sekunder maupun primer pada umumnya atau sebagain besar masih menjadi satu dengan sistem jaringan jalan. Selain itu sistem pembuangan air limbah masih menjadi satu atau belum terpisah dengan sistem pembuangan air hujan.
Sistem penyaluran air hujan berdasarkan sistem grafitasi atau mengikuti garis kontour tanah, aliran dari permukaan masuk ke saluran pembuang untuk kemudian masuk ke sistem pembuang utama (sungai) yang ada. Di semua wilayah studi, sistem jaringan yang ada belum terbagi menurut sistem blok pelayanan sesuai dengan area yang (mungkin) dilayani. Sehingga ketidak-sesuaian antara debit yang ada dengan kapasitas saluran merupakan permasalahan yang umum terjadi.
Secara umum jaringan drainase yang ada berupa saluran alami dan saluran buatan, baik saluran terbuka atau tertutup, saluran pasangan/beton maupun saluran galian tanah. Saluran drainase yang ada sebagian besar menjadi satu dengan saluran drainase jalan. Hasil pengamatan lapangan terhadap saluran eksisting yang ada di kota Tarakan adalah sebagai berikut :
§  Genangan yang terjadi kebanyakan disebabkan oleh kapasitas saluran kurang dan kurangnya tali air, terutama disepanjang saluran yang ada di sisi jalan;
§  Selain itu juga disebabkan oleh kurangnya perawatan, sehingga banyak gorong – gorong dan tali air yang tersumbat.
§  Sistem saluran yang ada belum ter-integrasi secara baik, terutama dalam rumusan kapasitas saluran terhadap area yang dilayani, sehingga ada saluran yang melayani area terlalu luas.
§  Masalah kemiringan dasar saluran juga memerlukan penanganan. Perubahan kemiringan tersebut kemungkinan disebabkan oleh adanya sedimentasi.
§  Kerusakan – kerusakan pada saluran dan gorong – gorong juga menjadi salah satu penyebab yang menimbulkan genangan.
§  Sedimentasi dan timbunan sampah merupakan masalah yang ditemui di lapangan.
§  Inlet saluran tidak berfungsi dengan baik, sehingga limpasan air permukaan tidak dapat masuk dengan lancar ke saluran yang ada.
§ Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk ikut menjaga dan merawat kebersihan saluran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar